Jadi, bagaimana?

Kebahagiaan : mengerjakan apa yang kita inginkan, 

dan menginginkan apa yang sedang kita kerjakan

Salut! Entah dari mana keinginan untuk menulis di blog ini muncul setelah dari kapan tahun membiarkannya terbengkalai. Tiba-tiba saja, saya kepikiran “wah kangen nulis” biasanya syndrome seperti ini datang ketika membuka folder-folder lama sih. Banyak, banyakkkkk sekali hal yang ingin saya tulis sebenernya. Salah satunya ini :D

Saya tertarik pada banyak hal. Saya suka membaca, menulis, menggambar, menonton film. Banyak hal. Tapi sayangnya tidak ada yang saya tekuni secara penuh. Berbagai alasan tentu saja mengapa setengah-setengah. Tapi sepertinya terlalu naif jika menyalahkan waktu atau alasan sibuk kuliah atau banyak tugas atau banyak kegiatan di kampus.  Mungkin tanpa disadari, banyak yang berubah dari kita.. emm karena konteks postingan ini adalah saya, maka tentu saja yang berubah di sini, adalah saya.

Saya suka membaca novel, dan biasanya kesukaan membaca tidak jauh dari menulis. Saya juga begitu. Saya suka membaca dan menulis. Diam-diam memposting tulisan saya di blog ini. Menulis apa saja. Tapi yang sering terjadi, belum selesai tulisan saya, hilang sudah mood untuk meneruskan. Moody. Bisa juga karena tidak PD dengan apa yang saya tulis sih. Padahal dulu saya berniat untuk tetap menulis blog selama kuliah. Rutin nulis tiap bulan, ah tapi kenyataannya di antara jeda kehidupan kuliah, saya memilih untuk tidur atau main bersama teman. Begitu juga dengan membaca novel. Dulu, saya adalah tipe cewek yang lebih memilih membeli novel daripada baju atau pernak-pernik lainnya. Nah sekarang, godaan untuk online shop sepertinya lebih besar hahaha. Di awal kuliahpun saya sering ke toko buku, sendirian. Menghabiskan waktu berjam-jam mengitari rak-rak buku, sengaja naik Trans Jogja dan menghilangkan diri beberapa saat di toko buku. Itu dulu, sebelum kuliah terlihat tidak terlalu padat. Sekarang, untuk menyelesaikan sebuah novel yang hitungannya tidak tebal saja bisa memerlukan waktu berminggu-minggu. Saya lupa kapan terakhir kali membeli novel, mungkin tahun lalu. Saya juga tidak menghitung berapa novel yang sudah saya baca tahun ini, mungkin tidak sampai sepuluh. Sedih yah. Kesukaan saya yang lain adalah menggambar, mungkin saya lebih senang ke sketsa menggunakan cat air. Hobi saya yang ini juga tidak jauh beda dengan menulis dan membaca. Moody. Padahal saya masuk Unit Kegiatan Mahasiswa yang berhubungan dengan seni rupa di kampus. Yang setiap minggunya ada pelatihan tentang seni rupa. Tapi tetap saja, untuk sekadar corat-coret di buku sketsa rasanya berat sekali hehehe. Hanya terkadang, jika benar-benar ingin, saya menyelesaikan satu gambar. Kalau seperti ini, maunya apa coba? Ditimpuk pakai sendal jepit?

Jadi, intinya pertanyaan ini muncul. Mengapa banyak hal yang kita sukai tapi untuk menekuni dan melanjutkannya butuh dorongan setengah mati? Padahal susahnya apa coba mengerjakan hal-hal yang sebenernya dinikmati sendiri? Apa karena perubahan? Eh tapi please don’t take it seriously mbak mas. Saya cuma nanya kok. Lagian ini alasan dibalik semua postingan ini adalah... saya kangen nulis!

Terima kasih sudah mampir yah. Absurd yah? Yah maaf atuh :*