Jumat, 26 Desember 2014

Kopi Pahit

Diposting oleh Fatimah Dewi di Jumat, Desember 26, 2014


source : here


“Kamu kenapa suka minum kopi pahit sih?” tanyamu suatu sore.
“Ini masih pakai gula kok” jawabku asal.
“Tetap saja itu terlalu pahit buatku” saat itu aku hanya bisa tertawa mendengar responmu.
Itu adalah salah satu dari sekian banyak percakapan kecil kita saat bersama. Kamu yang pada dasarnya tidak suka jenis kopi apapun selalu rewel saat aku meminum kopi setengah pahit. Meyakinkanku berkali-kali bahwa kopi tidak baik untuk kesehatan, yang tentu saja hanya masuk telinga kiri lalu keluar lewat telinga kanan.

Ah tapi ayolah, aku bahkan belum benar-benar menjawab pertanyaanmu. Mungkin setelah kamu mendengarnya, kamu akan tersenyum dan pada akhirnya tertawa sambil menyebutku drama queen. Bukankah begitu seharusnya jalan ceritanya? Harusnya kamu mendengarnya dulu, sebelum tiba-tiba memutuskan untuk berhenti. Sebelum akhirnya kamu memilih meninggalkan mug berisi kopi pahit setengah dingin. Ah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan? Seharusnya kamu mendengar alasanku dulu...

“Aku menyukai kopi pahit agar aku tidak lupa bagaimana rasa manis. Rasa manis saat aku dan kamu masih menjadi kita.”





Yogyakarta, 09 Desember 2014.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Eat. Read. Sleep. and Draw! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos