Rabu, 15 Agustus 2012

Review novel : “Truth or Dare”

Diposting oleh Fatimah Dewi di Rabu, Agustus 15, 2012



Beberapa hari yang lalu, ketika saya dan teman-teman sekelas buka bersama, di halaman Masjid Agung Jepara ada bazar buku (mungkin kalau disebut bazar buku kurang tepat sih, soalnya hanya ada beberapa stan). Saya pikir, hanya ada buku seputar keagamaan.
Eh, ketika mau parkir, mata saya tersilaukan dengan novel-novel terbaru. Behhh, langsung deh setelah sholat, saya langsung lari ke stan. Sebenarnya kurang puas pilih-pilih novelnya, abisnya takut ditinggal -___- Jadi, hanya baca sinopsisnya sekilas-sekilas. Nah, tiba-tiba mata saya tertumbuk pada novel dengan cover berwarna biru, kalau dilihat kok tidak asing ya desainnya. Dan ternyata itu adalah salah satu novel gagas duet. Baca sinopsis sekilas, langsung deh saya beli. Jujur, saya sudah percaya dengan cerita-cerita gagas duet, jadi tidak ragu-ragu untuk membelinya.
Truth or Dare adalah salah satu novel gagas duet karya Winna Efendi & Yoana Dianika. Seperti novel-novel gagas duet yang lain, cover Truth or Dare berbentuk seperti amplop. Dengan dominasi warna biru dan gambar menara mercusuar berwarna putih. Not girly, but cool. Novelnya cukup tebal dengan 302 halaman. Berbeda dengan novel Beautiful Mistake yang memiliki 2 cerita dalam satu novel, Truth or Dare menceritakan 1 cerita yang disampaikan dari dua sudut pandang yang berbeda. Temanya sendiri tentang pahit manisnya persahabatan. Berikut reviewnya : 

“Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya”

Bagian pertama : Alice  –Winna Efendi–

Cerita ini berlatar di Belfast, sebuah kota Waldo Country di Maine, Amerika Serikat yang dekat dengan laut. Bagian pertama dalam cerita ini menggunakan sudut pandang Alice. Alice, remaja yang didiagnosis disleksia, yaitu semacam penyakit yang berkaitan dengan disfungsi salah satu area dalam otak. Sehingga, Alice agak kesulitan menjawab saat dihadapkan dengan uraian yang rumit. Ini menyebabkan dia dianggap bodoh dan dikucilkan teman-temannya. Tapi, berbeda halnya dengan Catherine yang menganggap Alice istimewa. Persahabatan mereka dimulai ketika Catherine yang membela Alice disaat teman-teman mereka memojokkannya. Mereka melewati masa-masa sekolah bersama, pergi ke pantai bersama,  bahkan makan es krim vanilla bersama. Sampai datanglah Julian, siswa pertukaran pelajar dari Indonesia yang hadir ditengah-tengah persahabatan mereka. Tanpa bisa dicegah, Julian menjadi bagian yang tidak terpisahakan dari persahabatan Alice dan Catherine. Namun, something happen. Ternyata Julian dan Catherine memiliki perasaan yang sama. It’s called love. Dan tanpa diduga, Alice juga diam-diam mencintai Julian. Tapi, sesuatu yang tidak diharapkan akhirnya terjadi yang membuat mereka harus kehilangan kepercayaan masing-masing. Diperparah kepindahan Catherine ke Irving yang tiba-tiba. 

Bagian kedua : Catherine  –Yoana Dianika–

       Tentu saja cerita yang kedua menggunakan sudut pandang Catherine. Menceritakan kehidupannya setelah pindah ke Irving. Tapi ada flashback ketika Catherine masih bersama Alice, kembali ke awal pertemanan mereka. Pendapat Catherine tentangg Alice yang istimewa di matanya, bagimana Catherine melewati hari-hari bersama Alice di Belfast dulu. Dan tentang anggapan Catherine tentang Alice’s smell, vanilla and something sweet. Di bagian kedua ini juga lebih mengekspos hubungan Julian dan Catherine. Dan juga kerinduannya terhadap Alice dan Julian setelah sekian lama terpisah.
       
      Jujur, saya sendiri tidak begitu menyukai tema cinta segitiga ditengah persahabatan. Membayangkanya saja sudah mengerikan, apalagi berada diposisi mereka. Tapi, berbeda dengan Truth or Dare yang menyajikannya secara berbeda. Ceritanya dikemas dengan manis, bagaimana Catherine yang bisa melengkapi Alice ketika Alice merasa dirinya bukan siapa-siapa. Sebaliknya dengan Alice yang selalu ada di dekat Catherine. Saya suka dengan hubungan persahabatan mereka. Pokoknya tentang persahabatan yang manis deh. Tapi saya dibuat agak terkejut dengan enddingnya. Enddingnya benar-benar unpredictable! Saya sampai bertanya dua kali “Ini beneran?” (saya tidak akan menceritakan bagian ‘itu’ biar pada penasaran muehuehue). Oh ya, ditambah lagi banyak quotes tentang persahabatan dan cinta dari tokoh-tokoh dunia yang bertebaran di awal dan akhir bab. Tambah komplit deh ceritanya. Overall saya menyukai novel ini. Selamat membaca :D

Thanks for visiting my blog, I hope you enjoy it.
Merci beaucoup, au revoir :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Eat. Read. Sleep. and Draw! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos