source: 9gag.com
“Sudah kamu putuskan?”
“Ya. Aku akan
melepaskannya. Apakah akan sulit nantinya?”
“Kita sama-sama tidak tahu. Tapi dia tidak pantas mendapatkannya.”
“Apa yang sebenarnya kamu tunggu? Kamu berhak bahagia.”
“Kamu selalu
begitu. Memaksa. Tapi kali ini kita dipihak yang sama, ini sudah terlalu lama.”
“Hey! Sejak kapan aku memaksa? Aku membawa kita ke jalan yang
memang seharusnya kita lalui. Bukan sepertimu yang ragu-ragu.”
“Baiklah,
lagipula waktu membuktikan kalau dia tidak pantas menerima rindu.”
“Nah! Ingat, jangan sampai ada yang tersisa. Aku tidak mau jika ada
rindu untuknya yang tertinggal dan beranak pinak memenuhimu lagi. Ini juga
membuatku gila kamu tahu.”
“Maaf. Aku akan
menutup rapat pintunya. Sekarang, bisakah kita berdamai dan berisitirahat agar
besok bisa memulai hari Otak? Aku benar-benar lelah”
“Deal. Hati, maukah kamu berjanji? Tolong jangan melakukan tindakan bodoh lagi. Kamu juga
perlu mendengarkanku. Kamu bukan satu-satunya pemilik tubuh ini kamu tahu?”
.........
“Baiklah. Jika
aku mengingatnya.”
Jepara, 02
Juli 2014.
|
0 komentar:
Posting Komentar